Hidup di dunia ini tak pernah lepas dari tujuan. Hal tersebut juga berkaitan erat dengan alasan Sang Pencipta menciptakan kita, selaku manusia, bukan hanya sebagai makluk "biasa-biasa aja", melainkan sebagai khalifah di bumi. Sudah barang tentu, tugasnya tidaklah remeh-temeh seperti remah-remah raginang (bahkan remah-remah raginang aja masih enak, ya).
Khalifah di bumi memiki arti pemimpin di bumi. Kita, selaku manusia, menjadi pemimpin atas diri kita sendiri, pemimpin atas keluarga (baik laki-laki maupun perempuan dengan porsinya masing-masing), pemimpin atas alam bumi ini, dan sebagainya. Jadi, hakikatnya, kita semua adalah pemimpin. Di balik tugas berat yang Allah amanahkan ini, kita tentu memiliki visi-misi untuk mencapai target-target tertentu dalam hidup. Tujuannya, ya agar kita dapat amanah dan bertanggung jawab melaksanakan tugas yang telah Allah berikan.
Sejak kecil, kita sudah diajarkan orang tua untuk menyusun target dan mengusahakannya, mulai sejak kita lulus SD akan masuk SMP mana, saat lulus SMP akan masuk SMA mana, dan seterusnya. Di sekolah, kita juga diajarkan untuk menggapai target, seperti lulus dalam menyelesaikan soal ujian, berhasil mendapatkan dan mengamalkan ilmu, dan sebagainya. Menyusun target-target ini terjadi dalam setiap lini kehidupan, termasuk yang berdasarkan keinginan kita sendiri.
Susunan target-target itu, diusahakan dengan optimal dan maksimal. Hasilnya, ada banyak pencapaian yang ukurannya berbeda bagi tiap orang. Kamu memiliki target dan pencapaian sendiri, saya pun juga memiliki target dan pencapaian sendiri.
Ada banyak pencapaian dalam hidup yang sudah dan belum diraih. Kalau ingin dijabarkan, tentulah terlalu banyak dan jatuhnya jadi curhat hehe. Pencapaian dalam hidup ini sudah mulai "terjadi" sejak saya masih kecil. Tentu, pencapaian ini juga melibatkan orang-orang terdekat saya, seperti orang tua, keluarga, dan guru.
Pencapaian yang bagaimanakah yang bisa disebut "pencapaian"? Bagi saya, sederhana saja. Ingat, pencapaian ini ukurannya berbeda bagi tiap orang. Misalnya, bagi saya, saat saya berusia 3 tahun, saya sudah berusaha menabung untuk dapat membeli sebuah gaun, adalah sebuah pencapaian. Dalam usia itu, saya sudah mulai "paham" dan diajarkan bahwa kita harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Beberapa pencapaian lain misalnya, meraih juara saat lomba, selain untuk mengukur kemampuan diri, juga untuk menyenangkan hati orang tua dan para guru selaku pembimbing; pencapaian masuk universitas yang dituju; pencapaian lulus kuliah dengan baik; bahkan, menulis blog selama 30 hari yang saya ikuti dalam rangka tantangan dari Blog Perempuan juga sebuah pencapaian.
Di antara banyak pencapaian yang sudah dan belum saya raih, ada pencapaian tertinggi dalam hidup saya (yang tentu belum tercapai saat ini). Pencapaian tertinggi itu adalah lulus dalam ujian hidup, kemudian diridai oleh Allah untuk berkumpul kembali dengan orang tua, keluarga, dan orang-orang tercinta di surga-Nya kelak, tanpa siksa kubur dan siksa api neraka. Bahkan, lebih indah lagi jika kelak di akhirat, saya bisa memberikan mahkota kemuliaan untuk orang tua, juga kita bersama dapat melihat "wajah" Sang Pencipta kita, yang begitu diidamkan oleh para penghuni surga. Sebuah kenikmatan dan keindahan yang tak terbayangkan saat ini dan tak tertandingi. Aamiin.
1 Comments
Mantap kak pencapaian nya luar biasa
ReplyDelete