
Kali ini saya tidak akan memberikan resep, tetapi hanya bercerita. Hal ini bermula dari kehebohan saya melihat suami yang meracik singkong dengan caranya. Sebenarnya, saya bukan penggemar singkong (kukus dan goreng), tapi penggemar olahan-olahan singkong yang lain hehe. Jadi, saat saya melihat suami mengeksekusi singkong, saya sempat protes, “Hah? Kok digituin? Aneh banget.” 😂
Dulu saat kecil, saya pernah makan singkong goreng, itu pun entah di mana dan kapan, cuma yang saya ingat, singkong goreng yang saya makan rasanya hambar dan agak keras. Karena pengalaman itulah saya telah memberi sugesti bahwa singkong goreng gak enak hehe. Itu sebabnya pula saya tidak sedikit pun tertarik membeli singkong keju atau singkong goreng apa pun itu selama ini.
Untuk membuat singkong goreng, suami mulai mengekskusi singkong dengan memotongnya agak kecil, memanjang, tapi ga panjang juga. Setelah dicuci bersih, singkong direndam dengan tambahan garam, lada bubuk, dan ketumbar bubuk (pokoknya bahan praktis yang ada di dapur). Ditambahkan seberapa banyak? Saya tidak tau persisnya, tetapi porsi garam cukup banyak (dan suami juga tidak tanggung-tangggung menambahkannya), lada bubuk secukupnya karena kalau kebanyakan khawatir jadi pahit, sedangkan ketumbar ditambahkan seikhlasnya. Asal wangi dan ada rasa hehe. Singkong direndam sekira 10–15 menit.
Jika sudah direndam, sedikit demi sedikit singkong digoreng dalam minyak panas dengan api agak besar. Namun, setelah itu, kecilkan api menjadi api sedang. Goreng singkongnya sampai matang ya. Tapi jangan lama-lama, cukup sampai agak kecoklatan.
Singkong hasil goreng tadi, rendam kembali ke air rendaman yang di awal. Makanya sebaiknya singkong mentah yang telah direndam, dipindahkan dulu ke wadah lain. Kok singkong gorengnya direndam lagi? Kalau kata suami sih agar singkong lebih empuk dan bumbu lebih meresap. Rendamnya jangan lama-lama loh, ya. Cukup asal rendam, baru nanti goreng lagi dengan api kecil hingga kecoklatan.
Bagaimana rasanya? Duh, saya bingung menjelaskannya. Tapi ini singkong goreng terenak yang pernah saya coba haha (ketahuan jarang nemu singkong asli alias bukan yang dalam bentuk jajanan basah). Singkong bagian luarnya garing, renyah, dan krispi. Bagian dalam singkongnya lembuut. Wanginya enak. Rasanya campur aduk antara singkong, daging, dan entah apa lagi hahaha yang penting enak pol. Kalau ada tren lagi menulis biodata makes dan mikes, saya tentu akan menulis “singkong goreng buatan suami”. Hihi.
2 Comments
Hallo kak Ikfi, sama nih aku bukan termasuk tim yang suka singkong goreng karena lebih suka Ubi. Tapi, kalau singkong goreng buatan mamah selalu doyan.
ReplyDeleteHai Kak Fira. Berarti bergantung yang masak yaa, ngaruh banget emang..
Delete